Tak ada lagi suara yang muncul dari balik seberang ponsel. Helaan napas ringan seorang wanita kiranya menjadi pertanda bahwa bukan hanya hati Luna yang tak baik-baik saja, tetapi juga hatinya. Mendengar kabar buruk dari sang putri, tentu bukan menjadi hal main-main untuk seorang ibu. Hati putrinya sedang parah, maka hati ibunya juga tak bisa baik-baik saja.
"Kau benar-benar tak membutuhkan mommy di sana?" tanyanya dengan ringan. Luna menyela itu dengan helaan napas panjang. Ia menggeleng lalu menjawab dengan kata yang singkat. Sejauh ini, Luna masih belum ingin bertemu dengan ibunya. Gadis itu benar-benar belum ingin melihat wajah sang ibu sebab ia belum ingin mengabarkan kehamilannya.
"Aku masih bisa menanganinya sendiri, Mom. Jadi jangan khawatirkan apapun."
Wanita di balik ponsel lagi-lagi memberi helaan napas yang ringan. Ia mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Luna. "Jika kau butuh sesuatu lekas hubungi Mommy, oke? Jangan memendamnya sendiri."