"Tolong hantarkan aku pergi menemui orang yang sudah membunuh ayah dari bayi yang ada di dalam kandungan ini, Mr. Ge. Aku mohon." Luna memohon dengan menyatukan tangannya padanya beberapa menit yang lalu. Pria dewasa itu tak bisa menolaknya begitu saja. Tuan Ge tak bisa mengabaikan permintaan seorang gadis yang datang padanya lalu bersimpuh dengan menyatukan kedua tangan dan menatapnya dengan sayu. Sepasang mata itu sembab dengan kedua sisi pipi dan hidung yang memerah. Tatapannya samar dan lamat-lamat sebab air mata yang turun dari dalam kelopak mata itu belum benar-benar surut. Wajah dan bibirnya pucat pasi. Nada bicaranya parau dengan sedikit gemetar sesekali Luna mengigit bibir bawahnya.