Secangkir kopi hangat berjajar dengan teh kayu manis yang menemaninya. Saling berhadapan memandang satu sama lain dengan sesekali helaan napas, senyum, dan anggukan kepala muncul begitu saja untuk memahami situasi yang sedang terjadi pada mereka saat ini. Bukan Tuan Ge, Luna yang sedang kesusahan. Hatinya pasti sedang gundah, gulana, dan gelisah. Namun, juga bahagia sebab kabar kehamilannya. Siapa wanita yang tak suka kalau ia dinyatakan positif mengandung? Menjadi ibu adalah idaman setiap perempuan yang ada di atas muka bumi ini. Akan tetapi, bukan di usia yang tidak matang seperti ini. Semua pasti ada waktunya. Luna terlalu cepat dalam merasakan semuanya.
"Aku sengaja tidak memesankan kopi untukmu. Aku khawatir terjadi sesuatu dengan janin itu." Tuan Ge memecah sepi. Ia berbicara dengan nada ringan berharap kalau Luna mau sejenak mengerti dengan apa yang ia katakan saat ini. Selepas dirinya tahu bahwa Luna tak seorang diri, Tuan Ge menjadi lebih berhati-hati lagi.