"Kenapa kembali terlambat?" Pertanyaan itu menyiratkan sebuah kecurigaan untuk dirinya. Pandangan tersita, harus mulai fokus untuk memandang paras tampan pria yang ada di depannya. Tugas sudah selesai. Ia menyerahkan dokumen perjanjian dengan bubuh tanda tangan si pemilik perusahaan untuk Tuan Ge. Ia menjalankan tugas dengan baik, tetapi datang di waktu yang terlambat. Jam makan siang sudah usai satu jam lebih yang lalu, tetapi ia baru kembali ke kantor sekarang. Tak ada penjelasan yang jelas untuk itu. Ia hanya diam terus menerus mengembangkan senyum manis di atas wajahnya. Ritter Lim belum mau membuka suara.
"Kau mampir dulu ke suatu tempat?" tanya Tuan Ge dengan nada lembut. Ia terus menelisik masuk ke dalam pandangan pria yang ada di depannya itu. Kiranya benar-benar berusaha untuk membuatnya berbicara meksipun itu hanya satu dua patah kata saja.