Pria itu tertawa ringan. Menggelengkan kepala untuk memberi respon pada Tuan Ge. "Aku serius sekarang. Sangat serius."
Tuan Emo menghela napas ringan. Sejenak dirinya menundukkan pandangan untuk tak menatap pria yang ada di depannya. Tuan Emo menyembunyikan semua, itulah yang ada di dalam arti tatapan Tuan Ge padanya. Pria itu adalah pria yang pendiam. Tuan Ge ingat kali pertama dirinya bertemu dengan si kembar Lorenzo kala itu. Hanya Tuan Eno yang pandai bercakap. Hanya Tuan Eno yang bisa memperkenalkan dirinya dengan baik. Juga, hanya Tuan Eno yang bisa menjadi dewasa kala itu. Benar, meskipun dewasa tak pasal umur, tetapi Tuan Ge menganggap dan memakluminya. Tuan Eno satu jam lebih tua dari si gempal satu ini.