"Aku menyuruhmu kembali pada Luna sebab aku juga akan begitu. Aku menerima perjodohan itu buka berarti diriku menyerahkan hidup untuk tinggal bersamamu. Aku bahkan tak pernah mau membayangkan punya seorang putra yang mirip wajahnya dengan dirimu, William." Wanita muda itu terus saja menghujani dirinya dengan ribuan kalimat yang menandakan bahwa ia juga menentang semua hal bodoh yang sedang menimpanya saat ini. Alena tak akan pernah mau hidup bersama seorang pria yang baru saja dikenal olehnya. Ia sudah nyaman di negara tetangga sebenarnya, sebelum akhirnya sang ayahanda memanggilnya pulang dan menjodohkannya dengan salah satu anak dari rekan kerjanya dulu.