Setelah mendengar kisah bundanya Zahra Indana sangat terharu. Rifai memberikan buku dairy kepada Zahra. Zahra berlari ke kamar lalu membaca dengan seksama.
"Aku hanya manusia yang terciptakan dari butiran debu, atau tulang rusuk calon Imamku, atau air mani dari kedua orang tuaku, semua itu benar, Maha Kuasa Allah SWT, menciptakan ruhku sejak zaman nabi Adam, dan terlahir ke dunia di tahun 2000.
Indana Fariha.
"Malam ini aku akan menulis tapi aku tidak fokus, kenapa aku jadi begini, ide sudah terbang-terbang di sisi otakku tapi jariku malas menulis." keluhnya. Indana meletakkan pulpennnya lalu membuka buku tebal dan membaca bait-bait puisi dan kata mutiara.
"Kenapa dengan ku? Aku sangat delima!" Indana sangat bingung, ia gelisah tanpa tau apa yang di mau hati. Ia kembali mengambil pulpen dan mencoba menulis.