"Huh akhirnya makan juga gue" Tanpa pikir panjang, tanpa doa. Kania langsung menyantap makanan di depannya dengan rakus.
Sedangkan Marsya yang melihat itu hanya memutar bola mata malas.
"Bahagia banget lo kek dapat undian aja" Celetuk Marsya sambil menusuk baksonya dengan garpu lalu memasukkan nya kedalam mulut.
"Heheh gua lapar tau sya" Jawab Kania cengengesan.
"Makan mulu otak lo ya nia, sama sih kita haha" Ujar Marsya ngakak hingga terbatuk batuk karena tersedak. Untung saja baksonya sudah hancur, kalau bulat bulat. Say hello to malaikat Izrail.
Kania yang melihat tingkah Marsya hanya menatapnya datar tanpa memberikan teman 1jam nya itu minum.
Tak lama kantin yang tadi nya riuh kini semakin riuh dengan pekikan alay kaum hawa saat melihat lelaki berparas tampan dan tubuh yang tinggi memasuki kantin dengan gaya coolnya. Yang tak lain dan tak bukan adalah Rama Putra Hendrawan.
"Eh eh liat tuh omg ganteng banget"
"Rama I Love You"
"Ganteng duduk sini dong"
Begitulah teriakan para siswi yang terdengar di telinga Marsya. Dia menutup telinganya yang entah kenapa merasa panas.
Ck dasar playboy kampungan
Satu sisi Rama yang sedang tebar persona kini mata nya fokus pada cewek berambut sebahu yang sedang makan sambil menatapnya tajam.
'kenapa tu cewe sinis amat liatin gue,gatau apa? gue cowo terkeren seantero raya haha' Batin Rama kepedean.
"Woy ram, ngapain lo bengong disini, buruan ntar penuh ni kantin" Panggil Arya--- sahabat Rama. Dia menepuk pundak Rama cukup keras.
"Eh iya" Ujar Rama kaget.
"Ck kan penuh, lo sih melamun aja kesambet ntar mampus lo" Kata Arya kesal sambil melihat keadaan kantin yang penuh.
"Udah udah lo nyerocos mulu kek anak perawan heran gue" Ujar Rama ketus. Rama ikut menatap sekeliling hingga matanya tertuju pada--
"Heyy Rama, sini aja duduk" Siswi tersebut melambaikan tangannya.
"Kok lo malah panggil dia sih, ga mau gue kalo dia duduk disini ogah" Ucap Marsya ketus tak terima dirinya duduk dekat spesies reptil. Buaya.
Ya,siswi yang memanggil Rama Dan Arya adalah Kania teman Marsya, salah satu cewek yang terpesona dengan Rama.
"Sekali doang kok sy--"
"Kita gabung ya soalnya udah penuh" Ucap Arya ramah, sedangkan Rama sudah duduk santai tanpa berbicara apapun.
"Iya gapapa kok apalagi Rama yang duduk hehe" Ucap Kania centil sambil menyelipkan rambut kebelakang telinganya. Marsya mendelik melihat tingkah Kania.
Mimpi apa gue kemaren dapat temen kek gini hiks
"Hey sya diam diam bae lo, keselek odading lo ya" Celetuk Kania.
"Sembarangan"
"Oh iya kenalin gue Arya Wijaya" Arya menyodorkan tangannya dengan senyum kecil terpatri di wajah yang terkesan datar.
"Gue Kania Annisa"
"Gue Rama Putra Hendrawan, you can call me Rama cowo terkeren haha" Ucap Rama pede seraya mengedipkan mata nya genit.
Marsya yang mendengar itu hanya bergumam dalam hati tolongin gue, plastik woi plastik mau muntah gue
"Eheemm Kania, yang disebelah lo siapa?" Tanya Arya menatap Marsya intens, karena hanya gadis itu yang belum berkenalan. Kania menyenggol pelan lengan Marsya.
'cantik' Batin Arya tersenyum kecil.
"Marsya" Jawab Marsya singkat seperti biasanya. Risih dengan pandangan kedua lelaki di depannya. Kalau bukan disekolah sudah dia colok mata jelalatan yang memandangnya lancang.
"Cuek banget mbaknya" Sindir Rama pada Marsya. Sedangkan Arya yang sudah mendapat jawaban dari Marsya hanya mengangguk paham.
Manik coklat gelap Marsya menatap Rama tajam dan datar. Kania yang melihatnya bergidik ngeri sekaligus tak enak hati pada Rama yang terdiam kikuk
Rama tak menyangka ada cewek yang begitu menyeramkan. Apalagi mata Marsya yang tajam seperti silet.
"Maaf ya Rama temen gue emang gitu hehe aslinya bobrok kok"
"Lo?" Marsya menunjuk gadis itu geram tak terima dirinya dikatakan bobrok, tapi itulah realitanya.
"Hehehe peace sya" Kania cengegesan sambil mengangkat dua jarinya.
"Hm, udah boleh pulang belom?" Tanya Marsya entah pada siapa, yang penting yang jawab dengar aja, pikirnya.
"Kata nya sih udah boleh sya.. yang lain pada rapat, besok kita udah di bagiin kelas" Jelas Arya
"Oh gitu yaa, ya udah lah skuy pulang, gerah gue disini" Ucap Marsya ketus, sekilas dia melirik sinis reptil di depannya-- Rama.
"Eitss tunggu, nama lo tadi siapa? Marsya kan? boleh ga gue eh-hmm itu m-minta nomor lo?" Tanya Rama gugup. Tidak tahu kenapa dia merasa gugup entah itu karena tatapan Marsya atau-- ah Rama tak bisa mendefinisikan perasaannya sekarang.
"Nomor gue? oh lo mau nomor gue, siniin ponsel lo" Marsya tersenyum licik sambil menengadahkan tangannya. Dengan senang hati Rama memberikan ponselnya
"Thanks sya" Ucap Rama mengedipkan sebelah matanya pada Marsya tanpa mengetahui yang sebenarnya.
'mayan nambah kontak cewe heheh, gue pastiin lo bakal kepincut sama gue' Batin Rama senang.
"Ya udah yuk barengan ke parkiran" Ajak Arya.
"Ogweii" Sahut Kania senang.
Mereka berempat berjalan menuju parkiran di iringi obrolan kecil, kecuali Marsya yang hanya diam tak tahu harus bagaimana menyikapi mereka.
***
"Gila, kemana tu cewe barbar cepat amat" Gerutu Rama dengan mata sibuk menelisik setiap jalan yang dilewatinya barangkali orang yang di carinya terselip kendaraan lain.
Dijalan yang cukup ramai seorang gadis membawa motor sportnya dengan kecepatan tinggi,tanpa peduli orang orang yang sudah menyumpah serapahinya. Ya dia Marsya cewek bar-bar yang hobby nya ngebut-ngebutan dan masih banyak lagi. Gada yang positif intinya.
"WOHOOO AMAZING" Teriak Marsya
senang sambil mengangkat ban depannya, standing.
"Kodok kejepit" Latah Rama kaget, motornya sedikit oleng untung dia tidak jatuh.
"Siapa sih di jalan teriak teriak dikira hutan apa" Gerutu Rama kesal, perlahan motor sportnya berhenti saat di lampu merah. Matanya tak sengaja menangkap motor yang tidak asing. Rama menjetikkan jarinya saat dia teringat itu adalah motor gadis yang dicarinya, Marsya.
"Huft lampu merah lagi, terobos ga ya" Pikir Marsya tak sabaran.
"Hey" Sapa seorang lelaki pada Marsya. Siapa lagi kalau bukan Rama.
"Siapa lo" Ketus Marsya tak peduli dan meliriknya sekilas.
"Gue Ram--"
Brumm Brumm
"Eh busett! belum selesai gue ngomong udah tancap gas aja" Rama mengelus dada nya yang terkejut kesekian kalinya.
***
Rama pov*
Sekarang gue ada di ruangan favorite gue atau yang lebih tepatnya kamar gue yang bernuansa biru gelap. Banyak hal yang gue lalui di sekolah tadi, mulai dari goda adek kelas atau kakak kelas sekalipun yang buat gue ngerasa terhibur, tapi satu hal yang mengganggu di otak ganteng gue, siapa ya namanya gue lupa! Oh iya Marsya and the bear! Gue sebagai lelaki merasa terhina karena dia mandang gue seakan akan gue itu adalah orang yang paling najisun, salah gue apa coba? Ya kali dia benci sama gue, kita aja ketemu nya baru, masih anget. Tapi--
Ting!
Ting!
Ting!
"Gila gilaa baru masuk dah nambah aja fans gue, chat ah bosen gue"
0822*****
Hai rama, ini gue karin yang tadi di sekolah, save ya
Ramaptr_
Oke apa sih yang ga buat kamu
0855*****
save ya vani cantik
Ramaptr_
udah kok vanvan
0855*****
loh kok vanvan ram?
Ramaptr_
emang aku ga boleh ya kasih panggilan kesayangan?
0855*****
aduh ramaa makinn love deh vanni
"Eh iya si cewe barbar kan tadi gue minta nomernya, chat ah" Gue baru teringat kalau gue minta nomornya tadi, buru buru gue cari kontak yang namanya Marsya and the Bear.
Ramaptr_
haii sya ini gue rama yang gantengnya ga ada obat
Marsya and the bear
selamat anda menjadi pelanggan kami yang pertama,sebagai pelanggan pertama anda mendapat diskon 50%, dijamin bersih dan cepat. terimakasih telah menghubungi kami sedotwc@30.id
"Loh loh apaan nih, sial kena tipu gue.Baru kali ini gue tebar pesona sama tukang sedot wc"
"awas lo ya cewe barbar, tunggu pembalasan gue! "
***