Jadi Aku tersenyum dan berbicara sedikit tentang jubah yang Aku tambal dengan sisa. Aku berbicara tentang cuaca dan bagaimana akhirnya menjadi lebih dingin. Kami berbicara tentang gosip benteng selama mungkin lima menit sebelum Bethany menatap panci masak dengan tajam dan aku mengucapkan selamat tinggal agar aku tidak harus melihat mereka memakan makanan yang menghantui mimpi burukku. Aku menggumamkan selamat tinggal dan berjanji untuk kembali sesering mungkin, tapi aku tidak tahu kapan itu akan terjadi.
Untuk sekali ini, ekspresi cemberut tidak ada di wajah Bethany saat aku mengatakan itu. Dia tidak khawatir tentang makanan berikutnya, karena dia punya satu masakan. Aku merasa seperti orang brengsek karena melarangnya makan, padahal aku selalu mendapat makanan biasa.
Perutku keroncongan, mengingatkanku bahwa makanan biasa itu telah disisihkan untuknya akhir-akhir ini. Bahwa Aku sudah makan satu kali dalam dua hari terakhir dan Aku juga harus menjaga diri Aku sendiri.
