-OLIVIA-
Daregil melangkah ke samping untuk mengungkapkan empat kolom klasik yang mengelilingi pemandian pusaran air yang terbungkus balok marmer dengan tangga yang diukir di dalamnya.
Sekarang keterkejutan menemukannya di sini sudah surut, aku bisa mendengar air menggelegak dan mencium aroma yang sama yang dia gunakan di pemandian. Yang lain yang Dia berikan padaku di pintu gerbang.
"Kau melakukan ini untukku?" Aku bertanya, hatiku menyempit dengan semua kenangan itu.
Alih-alih menjawab, Daregil melangkah ke arahku dan menundukkan kepalanya cukup jauh untuk menutup jarak antara dua ketinggian kami. Tatapan emasnya mengunci mata cokelatku saat jari-jarinya menemukan V dalam gaun makan malamku. Dan bibirnya melayang. Tepat di atas milikku.
Aku merasakan jari-jarinya menekan di tempat yang tepat di V gaunku yang jatuh. Lalu ada bunyi klik kecil sebelum cukup longgar untuk jatuh ke genangan air di sekitar kakiku.