-JACKY-
Aku memompanya, bergerak semakin cepat. Aku tidak bisa berhenti. Memberinya api aku telah memicu neraka di dalam tubuh aku, dan aku mengayunkannya dengan liar bahkan saat aku mengerjakan klitorisnya, bertekad untuk membuatnya merasakan kesenangan yang sama dengan aku. Nafasnya yang sesak berubah menjadi erangan, dan kemudian dia mengangkat pinggulnya untuk bertemu dengan milikku, dan aku tidak pernah merasakan yang lebih baik.
Pembebasan aku meledak keluar dari aku, dan dengan raungan, aku memberikan sisa api aku kepadanya bahkan saat aku membanjiri vagina dengan benih aku. Sempurna. Milikku.
Semua milikku.
