Jingyu berjalan santai menghampiri Xiao Zhan. Pria itu sebenarnya sengaja mengalah. Berlari selalu bisa memperbaiki suasana hati. Itulah yang dipercaya Jingyu selama ini, dan sepertinya cara itu juga berguna untuk Xiao Zhan.
"Wah ... wah ... larimu cepat juga," ucap Jingyu.
"Hah ... hah ... tarik kembali kata-katamu!" seru Xiao Zhan seraya berusaha mengatur napas. "Aku menang. Aku bukan anak kecil!"
"Jiwa kompetitifmu menunjukkan bahwa kau masih anak-anak," ucap Jingyu seraya terkekeh.
"Kau!"
Jingyu mengulurkan tangannya, bermaksud membantu Xiao Zhan bangun dari rerumputan. "Kau
masih sanggup berjalan?"
"Kau meremehkanku?!"
Jingyu kembali terkekeh. "Bukan begitu maksudku. Aku hanya bertanya. Kalau kau lelah, kita bisa langsung mencari penginapan," jawabnya.
Xiao Zhan menerima uluran tangan Jingyu seraya bertanya, "Kita tidak kembali ke hotel?"
"Terlalu jauh, Zhan. Lagi pula pasti macet. Aku malas," jawab Jingyu.