Sudah lima hari berlalu. Shiro bosan di rumah bila tanpa Takeda. Lelaki itu hanya tiduran di atas ranjang, main sosial media, nonton film di laptop, atau membaca komik dan majalah.
Takeda bilang, "Sayang, kamu jangan nunggu aku pulang. Enjoy saja di rumah. Kalau lapar beli pakai kartu ini, dan jangan lupa kunci pintu kalau mau tidur dan keluar."
"Iya, Daddy."
Takeda memberikan kecupan kening sebelum berangkat pergi. Pria itu siap menjalankan tugas sebagai dosen pembimbing dalam kegiatan perkuliahan outdoor, dan mengusap pucuk kepalanya pelan.
"Dah ... sampai jumpa lagi nanti."
Shiro pun melambaikan tangan. Jujur, meski Takeda baru masuk ke dalam mobilnya, dia ingin langsung menyusul dan menabrak peluk. Jangan pergi ... tapi kata-kata itu tak terucap sama sekali. Shiro hanya tersenyum, dan itu pasti membuat Takeda lebih lega untuk meninggalkannya.