Malam itu, oleh sebab satu hal. Xiao Zhan tak bisa tidur. Ia tak lagi menulis, seluruh peralatan ia letakkan di laci. Ia mengambil kursi dan mendekatkannya di pinggir jendela.
Ia menyukai suasana malam perkotaan yang dipenuhi cahaya dari gedung-gedung tinggi pencakar langit. Setelah melihat foto ayahnya yang membaik berkat pengobatan yang disokong Yibo. Zhan terharu pada kegigihannya sendiri. Ia tidak akan menyerah dan siap untuk menjadi kelinci percobaan pada produk apapun yang Yibo bawa tadi sore.
Ia pun tersenyum pada pantulan dirinya di cermin jendela, sambil berkata pada dirinya sendiri 'aku bisa' menyelesaikan editan naskah yang diminta Yibo sekaligus menandatangani kontrak barunya.
Xiao Zhan menegak habis cangkir yang minumannya sudah dingin hingga tandas. Ada rasa manis yang tersisa di lidah dan aroma melati yang sangat kuat. Ini lebih nikmat rasanya dari enchanted garden.