"Tapi malaikat baik?" Kinn menarik tengkuk Porche, lalu menciumnya dalam. Dia sadar Porche masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Kinn sudah tak peduli. Mungkin isi pikirannya terlalu ribut. Hanya dengan membagi kehangatan dengan sang kekasih lah yang membuatnya merasa lega kembali.
"Ha ha ha, mungkin saja," tawa Porche, lalu meladeni sentuhan kekasihnya.
Dengan jemari, Kinn memulas leher Porche yang masih bertanda merah, kemudian tengkuknya dengan remasan. Dia mengulum bibir atas dan bibir bawah lelaki itu dengan mata terpejam erat.
Khawatir, sambil membayangkan bagaimana reaksinya bila nanti Porche sudah melihat bayinya. Karena bila bukan mereka, mustahil Thankhun atau Kim mau diserahi Nam.
Ekspresi kurang suka Porche sudah muncul di pikiran Kinn, bahkan saat lelaki itu menggumamkan namanya di sela-sela ciuman mereka.
"Kinn, mmnhh ..."