Oh, gitu ya, ha ha…" kata Bibi Hiyo. Dia menangkup kedua bahu sang majikan dengan rasa yang teramat segan. "Bibi kan cuma ngira-ngira. Hi hi… habisnya mendadak banget. Mana pagi-pagi Den Feri udah seger aja pake baju yang beda—"
"Bi, please…" desah Kana tak habis pikir. Tapi jujur, dia memang pernah membayangkan hal itu terjadi sejak Feri memperlihatkan sisi liarnya sebagai lelaki. Bagaimana pun, itu normal. Mereka sama-sama beranjak dewasa. Sama-sama suka, dan parahnya… Bibi Hiyo membisikinya sesuatu sebelum dia pergi menemui Feri di ruang makan.
Katanya begini: "Nggak apa-apa atuh, Non. Penting pake pengaman aja kalau mau nganu-nganu—ha ha ha…" tawanya jahil. "Kalian udah 18 tahun kan?"
"Ya—tapi kan, Bi?"
"Sekalian cari tahu gimana perasaan Den Feri yang sebenarnya," kata Bibi Hiyo. "Kalau dia bener-bener suka sama Non Kana, pasti nggak langsung nafsuan gitu aja."
DEG
"Eh? Begitu?"