"Dan biarlah ini menjadi dosa-dosa terakhirku untukmu ibu
.
.
.
.
.
.
"Kinn ...."
Sore harinya, Porche sudah mendapatkan apa yang dia inginkan.
Rey, bawahan Faye benar-benar bergerak cepat. Bodyguard itu menyamar jadi salah satu bandit kecil, lalu menelusup lewat gorong-gorong dunia bisnis Laura. Yeah, meskipun tidak semulus harapan. Sebab Domenico sudah menghadangnya di sebuah gudang sebelum kemudian melempar Rey ke hadapan Laura.
BRAKH!
"Apa?" tanya Laura yang tengah memeriksa dokumen di villa pribadinya.
"Ini, penyusup kecil untukmu," kata Domenico dengan menodongkan pistol ke kepala Rey. "Dia sepertinya dari Asia, dan pastinya bagus jika bergabung dengan lelaki kemarin."
"Oh?" Laura pun memandangi Rey yang sudah babak belur dan berlutut gemetar. "Jadi, apa sebenarnya yang kau inginkan dari tempatku? Rahasia?" Ujung kuku merahnya membuat dagu Rey menengadah.
"Bukan, bukan!" kata Rey. "Tapi, Anda. Aku punya pesan untuk Anda!"
"Hm?" Alis Laura naik sebelah. "Dari?"