Feri: "Aku cinta kamu, Kana. Cinta banget sampe aku enggak bisa mikir bahwa perempuan lain lebih menarik ...."
***
Kana: "Kamu bohong, Fer. Kamu enggak pernah bener-bener mikir gitu ke aku. Karena kalau emang iya, perempuan itu, masa lalumu ... dia enggak bakal kembali lagi."
Hari itu, Feri merasa jantung hatinya runtuh. Dia lupa caranya bernapas. Setiap detik, tatapan mata Kana begitu menyakitkan. Di sana ada kerlap basah air mata, yang sulit sekali untuk dia hapuskan.
Bukankah dulu mereka saling mencinta? Tidak ada yang bisa menggantikan, bahkan meski Kana bersama lelaki lain. Feri pun meremas rambutnya sendiri frustasi. Dia ingin mereka berdua kembali ke masa lalu. Bukankah Kana bisa tersenyum begitu manis? Di sisinya, gadis itu akan mengatakan kalimat terlembut dan ciuman termanis.