Xiao Zhan menggigit bibir bawahnya, menahan segala suara yang akan membuat hawa mobil makin membara. Tangannya sibuk mencari pegangan, menarik sabuk pengaman sebagai pelampiasan. Ketika mulut Yibo memstimulasi Zhan dengan permainan lidah yang lihai.
Tubuh Zhan bergetar, angin kencang di luar tak bisa membuat mereka merinding kedinginan. Panas tubuh mereka justru meningkat. Dibuai oleh gairah yang datang tak peduli tempat.
Kecupan kecil berubah jadi hisapan kuat, seolah menyedot syaraf Zhan hingga kepalanya berdenyut. Lidahnya kelu, tapi erangan meluncur juga walau ia berusaha menutupi kenikmatan ragawinya. Ketika hisapan terakhir membuat dirinya dihempas pada rasa nikmat yang memuncak.
Zhan beerteriak 'Ahhh' bersama dengan letusan kecil, dari lubang super mini di ujung tombaknya. Cairan kental yang langsung mengotori kursi dan paha. Juga memercik ke wajah Yibo dan jari jemarinya.
.
.
