Suara musik keras menyambut kedatangannya, suasana redup minim penerangan membuatnya kesusahan melihat sekitar, sesaat dia menatap ke
sembarang arah. Hingga matanya tertuju kepada sosok feminim yang saat ini tengah menatapnya dingin. Tangannya memegang minuman sewarna darah, mengecapnya sedikit demi sedikit, duduk dengan sebelah kaki diangkat.
"Kau sangat terlambat, Babby!" seorang lelaki berusia tiga puluh tahunan berambut pink sebahu dengan pakaian begitu ketat yang biasa dipanggil Tien En Ge.
"Maaf, aku ada pekerjaan dadakan tadi, Ge." "Bukannya kau sangat tahu diriku? Aku tak butuh
alasanmu! Mana uangnya? Kau benar-benar
membuang waktuku!"
"Baru ada setengahnya ...," jawab Zhan ragu sambil mengeluarkan uang dari dalam tas kerjanya.
"Whatt!! Sudah lama, baru setengahnya lagi!" Sambil laki-laki itu merampas kasar uang di tangan Zhan. Lalu menghitungnya.