Dulu memang Xiao Zhan sangat mengaguminya. Xiao Zhan melakukan segala yang dia bisa untuk membuat Yibo juga mencintainya. Namun sekarang, setelah semua perlakuan lelaki itu, Xiao Zhan merasa sangat kesal setiap kali bertatap muka dengannya. Dia layak mendapatkan ucapan maaf dan perlakuan yang lebih baik. Yibo terlalu angkuh untuk mengakui segala perlakuan buruknya dan Xiao Zhan benci itu.
Xiao Zhan benci ketika mengingat bagaimana dia dipermalukan di depan wanita lain. Dibentak, diacuhkan. Yibo hanya datang ketika pria itu menginginkan seks. Itu adalah rasa yang paling dia benci. Diperlakukan seperti jalang, ditinggalkan begitu saja ketika sudah tidak dibutuhkan.
Ceklek ...
Pintu kamar dibuka dari luar, membuat Xiao Zhan kembali memejamkan mata, berpura-pura tidur karena terlalu malas bertatap muka dengan lelaki yang kini duduk di samping ranjangnya.
Yibo mengelus pelan kening Xiao Zhan, menyingkap poni pemuda itu. "Zhan? Zhan?"
