Ice menundukkan kepalanya ketika Ashley memarahinya sedangkan Alfred memanyunkan bibirnya karena Ashley dengan enaknya memerintahnya.
"Kenapa kamu enak sekali memerintahku, Ashley?" ucap Alfred seraya tersenyum. Ashley menatap kearah Alfred dengan raut wajah masam.
"Ya sudahlah, aku akan mengeceknya sekaligus mengecek apakah ada korban lainnya. Aku harus segera menangani para korban yang terluka," ujar Alfred seraya menggulung baju nya yang berlengan panjang.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Alfred, Ashley memutuskan untuk mengikuti Alfred dan membantunya daripada mengobrol dengan Ice yang baginya gila.
"Ya sudah kalau begitu, aku mau ikut!" kata Ashley yang penuh semangat. Alfred menganggukkan kepalanya kemudian mereka berdua berjalan menuju cafe tempat mereka beristirahat sebelumnya.
Ice merasa sedih melihat Ashley yang sama sekali tidak ingin bersamanya. Bahkan menjadi temannya pun tidak mau.