Chereads / Rahasia dokter tampanku / Chapter 145 - Kebingisan Alfred

Chapter 145 - Kebingisan Alfred

Semuanya terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Alfred. Kemudian Alfred menatap kearah pria berjaket hitam dan mengangkat pedangnya.

"Dan orang yang mudah dikhianati seperti mu, lebih baik ku akhiri saja kehidupan mu yang menderita ini. Semoga kamu bahagia di neraka," ucap Alfred yang kemudian menebas pria itu dengan sekali tebasan. Seketika tubuh pria itupun hancur. Darah segar mengalir di lantai.

Keadaan semakin sengit, kini hanya tersisa dua orang. Dua orang itu segera mendekati orang-orang yang telah mereka sekap kemudian keduanya mengancam Alfred.

"Kalau kamu membunuh kami, maka mereka juga takkan selamat!" ancam salah satu dari dua orang yang tersisa. Mendengar hal itu Alfred tersenyum kemudian ia berlari dengan kilat. Hanya sekali kedipan mata, Alfred langsung berada dibelakang kedua orang yang tersisa.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS