"Laper, nggak?" tanya Abian sembari terus memandang kearah gadis kecilnya. Lelaki itu terus saja memeluk dari arah samping sembari mengelus kepalanya. Tatapan Abian terfokuskan pada Keana. Lelaki itu ikut merasakan duka yang yang sang gadis tengah rasakan sekarang, bersamanya.
Abian hanya ingin mengalihkan kesedihan Keana. Lelaki itu sama sekali tak ingin melihat karena terlarut dalam kesedihan dengan waktu yang lama.
Gadis itu masih setia memeluk Abian sembari menyandarkan kepalanya di dada bidang sang lelaki. Rasanya begitu nyaman hingga Keana tak ingin pergi.
Dalam waktu yang begitu lama pun, Keana tak akan pernah bisa melupakannya. Gadis itu tak akan bisa bertahan tanpa kehadiran sang Bunda.