Begitu banyak polisi langsung masuk menyerbu ruangan itu. Dengan gerakan secepat kilat, mereka langsung membekuk Sang jenderal. Seorang atasan yang memiliki pangkat perwira tinggi kepolisian. Tangannya telah diborgol oleh para bawahan. Pria itu hanya bisa menatap dengan kebingungan. Apa maksudnya? Mengapa mereka dengan berani memborgol dirinya?
"Hei, siapa yang mengizinkan kalian untuk masuk ke dalam ruangan ini? Atas perintah siapa kalian berani menangkapku?! Cepat lepaskan, atau aku jamin kalian akan dipecat setelah melakukan ini kepadaku!" Ucap Aarav dengan ada penuh peringatan. Pria itu terus saja meronta-ronta meminta dilepaskan. Entah untuk yang ke berapa kepalanya terus menoleh menatap satu persatu wajah para bawahan. Pria itu ingin mengecap seluruh wajah mereka. Aarav sudah memastikan mereka tak akan pernah lolos karena melakukan sebuah penghinaan kepadanya.