Tiga motor besar tengah melaju di jalanan dengan kecepatan sedang. Abian dan Rizky tengah mengendarai motor besar milik mereka. Sedangkan Genta, lelaki itu tengah berada di boncengan Revan dengan santainya.
Tujuan empat lelaki itu sama. Sebuah markas yang telah mereka lacak sebelumnya. Tempatnya amat sangat jauh dari pusat kota. Banyak pula pepohonan yang menutupi sinar matahari dari atas awan.
Begitu teduh dan rindang. Namun itu malah membuat kesan mencekam bagi siapapun yang dibawa secara paksa tanpa mengetahui tujuannya.
Rahang Abian seketika mengeras dari balik helm full facenya. Pikiran lelaki itu kembali teringat pada sebuah peristiwa penculikan Keana dimana Antariksa- lah pelakunya.
Pikiran Abian langsung tertuju pada adiknya. Seberapa takut Keana saat dibawa secara paksa oleh mereka. Dan begitu bodohnya ia karena malah marah saat Keana ikut pergi dengan Ales, anak buah Bastian dengan suka rela.