"Jadi gimana?" tanya Abian saat pandangannya bertemu dengan Sarah, sang mama. Lelaki itu terus berharap cemas saat melihat wajah Sarah yang tampak berpikir di depannya.
"Ayolah, Ma! Apa sulitnya, sih? Mama cuma tinggal bilang iya aja, dan selanjutnya Abian yang bakal urus semuanya!" lanjut Abian dengan wajah bangga. Satu tangannya pun bergerak untuk memukul lengan kirinya seolah ia adalah sosok pria perkasa.
Pletak!
"Aduh!" Abian seketika meringis saat merasakan jitakan keras di bagian dahi. Spontan lelaki itu bergerak untuk mengusap-usap kepalanya dengan wajah yang tertekuk menghadap sang mama. "Sakit, Ma!"
"Rasain! Emang kamu pikir mau nikahin anak orang itu gampang apa? Kamu itu masih anak sekolah, nanti mau kamu kasih makan apa anak Mama?!" sentak Sarah seraya menggertak kan giginya. Wanita itu masih tak habis pikir dengan pola pikir anaknya.
