Bastian langsung membanting pintu mobilnya. Lelaki itu langsung berlari masuk ke dalam rumah. Pandangannya mengedar mencari seorang gadis yang ia cari sebelumnya. Rasa khawatir nya sedikit menghilang. Namun telah tergantikan dengan rasa kesal.
Ke mana saja dia? Mengapa membuat orang khawatir saja? Sungguh menyebalkan rasanya.
"Keana! Keana!" Panggil Bastian sedikit berteriak. Lelaki itu terus berjalan menyusuri rumah mencari gadis bernama Keana.
Sungguh gadis nakal. Gadis yang tak tahu kapan ia harus pulang. Dan sekarang, Bastian sudah siap memberinya pelajaran.
"Kenapa teriak-teriak? Gue nggak budek kali!" jawab Keana sembari turun dari lantai dua. Gadis itu berjalan dengan santai sembari memakan cemilan di tangannya. Mulutnya terus bergerak untuk mengunyah. Pandangannya menatap sangat sampai pada sang sahabat yang tengah marah.