"Kenapa?" tanya Bastian saat maniknya baru saja melihat Keana mematikan sambungan teleponnya. Bastian terus memandang kearah sang gadis dengan penuh tanda tanya. Matanya telah membola seakan amat waspada.
"Abian sama Papa berantem," jawab Keana dengan tatapan panik. Napasnya memburu seolah ia amat khawatir.
"Bas, gue pinjem kunci mobil lo!" ucap Keana sembari mengulurkan tangannya.
"Boleh, ayo! Gue anter!" ucap Bastian sembari berjalan mengambil kunci mobilnya. Langkahnya sangat cepat hingga lelaki itu tak menyadari jika Keana tertinggal sedikit jauh di belakang.
"Nggak." Satu kata yang Keana ucapkan berhasil membuat pergerakan Bastian terhenti. Lelaki yang telah berada di ambang pintu itu dengan spontan berbalik menghadap pada Keana.
"Gue juga nggak bakal izinin lo buat pergi sendiri!" ucap Bastian tak kalah kekehnya. Lelaki itu telah mengerutkan kening seolah ia tak lagi ingin mendengar penolakan.
