Ting tong!
Abian membunyikan bel rumah Bastian entah untuk yang ke berapa. Lelaki yang saat ini tengah ditemani oleh Regan itu terus memandang dengan penuh rasa khawatir dari luar gerbang sana. Rumah besar yang ada di depan mereka tampak amat sepi. Tak terlihat satu orang pun yang ada di dalam gerbang rumhnya.
"Lo yakin ini rumahnya?" tanya Regan pada Abian dengan raut yang sedikit meragukannya. Nada bicaranya pun terdengar tak yakin dengan rumah megah yang tak terlihat satu pun orang di dalamnya.
"Yakin kok! Ini rumahnya," jawab Abian dengan mengalihkan pandangan pada Regan di sebelahnya.
"Kalau bener, kenapa kayak nggak ada orang? Apa jangan- jangan mereka lagi pergi?" tanya Regan kembali buka suara. Kepalanya kini tengah elingak- celinguk untuk memandang lebih fokus rumah besar di depan mereka.
"Mungkin," jawab Abian dengan raut gusarnya. Tatapannya tampak amat lelah. Tubuhnya pun telah bergerak untuk duduk bersandar di samping kaki gerbang sana.