Alana membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa begitu sakit dan pusing. Ia berusaha bangkit, tapi tangannya terikat. Alana terkejut, ia merasa panik dan takut.
Ternyata tangannya di borgol di sebuah tiang besi. Refleks Alana berteriak. Namun,...
"Sttts...percuma kau berteriak sampai suaramu habis. Ini ruangan kedap suara. Kau hanya akan menghabiskan tenagamu," ujar seseorang.
Alana menoleh, ia melihat seorang wanita, ah,tidak tapi tiga orang wanita di ruangan itu. Semua dalam posisi yang sama, terikat dengan borgol. Alana mulai menangis, ia takut dan panik.
"Dimana kita?"tanyanya lirih.
"Tidak ada yang tau dimana kita saat ini. Tapi, yang jelas, tidak akan ada yang bisa menolong kita. Ini ruangan kedap suara. Dan, aku yakin tempat ini juga pasti jauh dari keramaian kota. Ah, kenalkan namaku Sita, yang itu Livi dan yang sebelah sana itu Lusi. Kau sudah lama tidak sadarkan diri."
"A-aku Alana, apa kalian sudah lama disekap disini?"
"Mungkin sudah seminggu."