Aku tersenyum puas. Bagus, jika lelaki tua ini di tinggalkan bersamaku. Lihat saja nanti apa yang kira- kira bisa aku lakukan untuk melenyapkan nya. Tidak mengapa jika tidak bisa menyiksa dan melihatnya mati menggelepar. Dia sudah tua dan rasanya aku juga malas melihat tubuh keriput nya menggelepar.
Frans, Marini dan Nadia akhirnya pulang. Mereka harus bersiap untuk acara doa 3 hari meninggalnya Camelia Wijaya.
Aku mengamati ruangan VVIP ini. Cukup besar dengan sofa yang bisa dijadikan tempat tidur. Kursi kecil, kulkas mini,televisi, ada meja dan lemari kecil. Kamar mandi yang du lengkapi dengan air hangat. Pasti mahal harga per malam nya. Tapi, dengan harta yang di miliki Surya Wijaya sekarang ini, tentu tidak masalah untuk kamar sebagus ini.