Oscar menjalani hidup yang baru bersama Frans dan Marini istrinya. Ia juga sangat menyayangi adiknya Nadia. Ia melihat Nadia begitu lucu dan rapuh. Setiap hari , mereka berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Oscar yang memang adalah anak yang pintar selalu mengajarkan Nadia. Setiap sore , mereka akan mengerjakan peer bersama. Jika ada yang tidak di mengerti, Nadia akan bertanya pada Oscar. Dan, Oscar pun akan mengajari Nadia dengan senang hati.
"Dia anak yang baik, mas," kata Marini. Frans tersenyum, "Mami dan Papi begitu membenci ayahnya. Itulah sebabnya mereka tidak mau mengambil Oscar."
"Bagaimana jika Oscar tau , kalau kita adalah paman dan bibinya?"tanya Marini.
Frans menghela napas. "Sampai saatnya tiba, biarlah menjadi rahasia. Jangan sampai mami tau, dan juga jaga jangan sampai Oscar tau. Aku takut, jika Oscar menyimpan dendam kepada papi dan mami. Kamu ingat kan apa yang di katakan psikolog kemarin? Sedapat mungkin jangan mengorek luka lama Ocsar."