Kirani menatap gadis cantik di hadapannya ini tidak percaya. Delapan tahun lalu, gadis ini masih dengan seragam sekolahnya. Dan,sekarang muncul di hadapannya dengan seragam seorang dokter. Betapa cepatnya waktu berlalu. Namun, Kirani merasa jantungnya berdebar. Ia merasa sedikit takut. Suaminya pastilah sudah menceritakan semuanya kepada Tatiana.
"Masih ingat sama aku,tante?"tanya Tatiana dengan datar. Ia memandang ke sekeliling kamar dan tersenyum sinis..
"Ta-tante ingat, mbak Tia anaknya Mas Darmawan kan."
"Almarhum tepatnya tante, dan itu karena ulah tante. Aku pastikan tante harus menebus semuanya,"ujar Tatiana dingin.
Kirani menatap Bagus yang hanya duduk diam. Melihat suaminya diam tidak menjawab, Kirani juga tidak berani menjawab.