Setelah mengucapkan talak, Hans tidak pernah berkunjung ke kamar Tatiana. Tatiana merasa bersyukur, karena jujur setiap kali ia harus melayani Hans, ia merasa begitu muak dan terkadang merasa tubuhnya begitu kotor. Namun, mereka tetap makan bersama di meja makan seperti biasanya. Bahkan, kebutuhan Tatiana pun masih di cukupkan.
Tatiana terkadang merasa heran. Hans yang ia kenal adalah Hans dengan segala kebobrokannya. Hans yang mempunyai kehidupan yang begitu kelam bahkan bisnis kotor. Tapi, ia melihat Hans juga sebagai manusia yang baik. Hans membangun beberapa panti asuhan dan Panti Jompo. Setiap bulan Hans menyumbangkan dana yang tidak sedikit.