Galang menatap dua pucuk surat di tangannya. Surat itu adalah surat terakhir dari almarhum Darmawan untuk Tatiana dan Oktavius. Tempo hari, Galang sengaja meminta Tatia dan Vius untuk menyimpan surat yang asli padanya. Galang tidak mau jika ada yang membaca surat itu. Apalagi jika sampai Hans yang membacanya, hal itu akan membahayakan Tatiana dan keluarganya.
"Putriku yang tercinta Tatiana
Jika kamu membaca surat ini, ayah pasti sudah tidak ada.
Ayah meminta maaf atas segala kesalahan ayah, Tia.
Tatiana, Ibumu adalah wanita yang paling ayah cintai.
Wanita tercantik yang pernah ayah temui.
Dan, ayah sungguh- sungguh menyayangi ibumu.
Dan, saat kamu lahir ayah merasa bahagia sekali.
Kau tau, tangisanmu dulu sangat keras.
Kau juga sangat kuat minum susu.
Begitu juga saat adik- adikmu lahir, itu adalah kebahagiaan ayah.
Namun, anak pertama pasti berbeda kan, Tatia?
Dan, saat ayah bangkrut dulu, ayah terpukul sekali Tatia.