Siang itu, Tatiana merasa begitu lelah. Ternyata Koas itu sedikit melelahkan. Kadita merasa senang melihat semangat Tatiana. Melihat Tatiana yang terlihat lelah, Kadita memutuskan untuk mengajak Tatiana untuk makan bersama.
"Kau lelah, Tia?" tanya Kadita. Tatiana tersenyum, "Sedikit, tante. Tapi aku suka, sejak kecil aku memang bercita-cita untuk menjadi dokter tante. Terlebih, ketika ibu sakit, aku bertambah semangat untuk menjadi seorang dokter. Aku ingin sekali menjadi seorang dokter yang hebat."
Kadita tersenyum lembut, "Kau pasti bisa menjadi seorang dokter yang hebat. Sehabis Koas nanti, sumpahmu sebagai seorang dokter akan di ambil. Kau akan mengambil S2?"
Tatiana menghela napas panjang. Ingatannya melayang saat Tatiana kecil dulu.
"Tatiana, kelak kalau menjadi dokter, kau mau menjadi dokter apa?" Tanya Darmawan.