Valdy menjaga ekspresinya tetap tenang, walaupun pikirannya mulai berputar memikirkan cara terjitu untuk meloloskan dirinya dan Angela dengan dampak seminimum mungkin dari apa yang kini mereka hadapi. Ia menghampiri Angela yang pucat dan sepertinya sudah siap menangis tersedu.
"Tenang." Valdy menepuk puncak kepalanya, membuat Angela makin berkaca-kaca. "Titipan untukmu. Tadi kelupaan." Valdy mengangsurkan tas kertas pada Angela. Gadis itu menerimanya tanpa banyak bertanya, hanya mengeluarkan satu botol dari dalam tas dengan isi berupa cairan cokelat pekat dan menatapnya hampa.
"Jamu?" tanya Angela lirih. "Aku butuhnya cokelat, Val. Atau es krim. Atau pantai. Atau…" sebutir air mata menetes di pipinya yang pucat. "Atau sunset…"
"Aku tahu."