Valdy baru saja membuka pintu apartemennya saat ponsel di sakunya berbunyi. Ia membiarkan Angela masuk lebih dulu dan menyusul sambil mengamati percakapan di grup kelasnya.
"Sial…"
"Ada apa?" tanya Angela penasaran sambil melepas sepatunya. "Dari siapa?"
"Tugas." Valdy menjawab muram. Jari-jarinya sibuk mengetik di layar ponselnya. "Dikumpulkan 4 jam lebih cepat. Sekarang jam…" Matanya melirik bagian atas layar. "Masih ada waktu 2 jam. Sialan."
"Oke. Sebaiknya dikerjakan saja secepatnya." Angela menyarankan. Valdy memandangnya tajam. "Butuh sesuatu untuk menyemangatimu? Tampangmu sengsara banget soalnya." Angela mendengus geli sambil melangkah ke arah sofa dan menaruh tas. "Mau kupesankan makanan?"
Valdy tak menjawab dan mengempaskan ranselnya di sebelah tas Angela. Tatapan Angela mengikutinya, menunggu jawaban lelaki itu.
"Val?"
Valdy melempar ponsel ke atas sofa dan berdiri menjulang di hadapan Angela dengan sikap mengancam.