"Kalian siap?"
Walaupun merasa grogi dan gugup, Angela berusaha tak menampakkannya. Timnya terlihat sama gugup dengan dirinya. Situasi lapangan basket yang menjadi lokasi lomba Cheers luar biasa padat dan bising. Bangku penonton yang mirip bangku amfitiater yang berundak-undak penuh sesak. Pinggiran lapangan dipenuhi siswa yang tak kebagian tempat di bangku penonton. Tak ada panggung. Setengah lapangan basket menjadi gelanggang lomba, dan setengahnya lagi diisi meja dewan juri dan peralatan sound system.
"Kenapa lombanya nggak di auditorium aja sih?" bisik Leona sengit.
"Auditorium dipake futsal nanti. Panggungnya juga lagi dihias." Citra balas berbisik. "Jangan ngeluh deh!"
Mereka mendapat giliran ketiga sesuai undian. Yang tengah beraksi di arena adalah tim kontingen kelas Bahasa, yang beraksi dengan mengagumkan dan mendapat tepukan meriah dari penonton.
"Gue takut..." Melia merintih pelan.