( PERAWAN CINTA)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Mendengar ucapan dan penjelasan dari bibi Ijah. Kini aku paham dan mengerti bahwa suami bisa ikut andil juga dalam proses kehamilan kita. Usai sarapan pagi bersama dengan mas Valir dan bibi Ijah di ruangan makan. Akhirnya mas Valir berpamitan kepada aku dan bibi Ijah.
" Ya udah aku pamit kerja dulu ya. Aku titip Lolita ya bibi. Maafkan kalo aku seringkali merepotkan bibi Ijah terus" ujar mas Valir sambil mencium punggung tangannya bibi Ijah.
" Sama-sama mas Valir. Bibi Ijah juga mau berterimakasih kepada mas Valir dan mba Lolita yang sudah mau memakai tenaga bibi Ijah. Kalo bibi bersikap begini karena kebaikan dari mas Valir dan mba Lolita" ujar bibi Ijah memberitahu.
" Aku yang seharusnya berterimakasih kepada bibi Ijah Yang setia menemani aku selama ini. Dari hamil Sulthan hingga kini mau kehamilan anak ketiga. Kalo gak ada bibi Ijah belum tentu aku akan sekuat ini" Ujarku menangis.