( PERAWAN CINTA)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Aku pun mulai ketakutan dengan hasil test DNA yang telah di coba oleh Rafaela dengan di bawa ke rumah sakit. Dan aku jadi berinisiatif untuk melakukan hasil tes DNA agar bisa tahu keakuratan nya. Usai makan malam bersama. Rafaela pun bergegas menuju kamar tidur nya dengan anak-anak nya.
" Kayanya mba Lolita harus ke rumah sakit juga deh buat cari hasil yang akurat buat test DNA dengan anak pertama nya Rafaela" ujar Beatrix memberikan saran.
" Wah bener juga ya. aku juga takut Rafaela memanipulasi data dan hasilnya agar bisa menggeser posisi aku di rumah ini" Ujarku memberitahu.
" Nah daripada aku punya kakak ipar kaya Rafaela. mending aku punya kakak ipar kaya mba Lolita. mba Lolita jauh lebih dewasa pemikiran nya di bandingkan Rafaela" ujar Beatrix memberitahu.
" Hahaha.. kenapa Rafaela?! Bukannya enak Rafaela kan begitu?!" Ujarku meledek.
