( PERAWAN CINTA)
:-;-:-;-:-;-:-;-:-;
Obrolan di kamar tidur antara aku dan mas Valir membuat kami berpikir orang bisa berubah jahat karena tak punya uang. Sekarang aku harus makin waspada dengan Rafaela. Tak boleh kecolongan oleh Rafaela. Esok pagi harinya. Saat aku terbangun untuk memasak buat sarapan. Ternyata bibi ijah sudah bangun terlebih dahulu.
" Selamat pagi bibi Ijah!!" Ujarku menyapa.
" Selamat pagi juga mba Lolita!!" jawab bibi Ijah.
" Aku tidur nyenyak tadi malam. Soalnya Sulthan dan Luna gak mengompol tadi malam" ujar ku memberitahu.
" Emangnya biasanya masih mengompol ya Sulthan dan Luna?! Kok kalo tidur sama bibi Ijah gak pernah mengompol ya?!" ujar bibi Ijah memberitahu.
' Iya masih bibi Ijah. Kadang kalo Sulthan dan Luna mengompol. Aku dan mas Valir jadi tidur di karpet lantai bawah karena aku dan mas Valir gak kuat mencium bau ompol mereka. Terus kalo Sulthan dan Luna lagi ngompol bisa satu ranjang kasur basah semuanya" ujar ku bercerita.