( PERAWAN CINTA)
Akhirnya kami bercanda di atas kasur. Sampai Sulthan dan Luna pun terbangun. Mas Valir langsung bergegas mandi dan berganti baju. Sedangkan aku menyuapi Sulthan dan Luna Sebelum mereka mandi. Mas Valir pun sarapan sambil aku temani menyuapi Luna dan Sulthan.
" Aku baru tahu kalo masakan kamu sama bibi Ijah sama-sama enak!! Jangan-jangan bibi Ijah orangtua kamu juga ya" ujar mas Valir meledekku.
" hehehe.. bisa aja nih mas Valir memujinya keterlaluan. Aku memang sudah menganggap bibi Ijah itu Orangtua kandung aku juga. Karena sekarang tinggal bareng sama bibi Ijah aku di ajarin masak dan resep masakan nya dari bibi Ijah. Jadi rasa masakannya hampir sama. Tapi masih enakan bibi Ijah sih" ujar ku memuji bibi Ijah.