( PERAWAN CINTA)
Aku pun akhirnya hanya bisa menangis berdua dengan bibi Ijah meratapi nasib burukku yang telah aku alami sekarang.
Esok pagi hari aku mendapat telpon dari ibuku. Sebuah berita duka di keluarga aku.
" Assalamualaikum sayang!! Kamu bisa gak ke rumah sebentar!! Ibu dan Rafaela membutuhkan kamu" ujar ibuku.
" Wa alaikum salam ,ibu. Iya ada apa ya?!" Ujarku penasaran.
" Udah kamu kesini dulu baru nanti ibu jelaskan. Di rumah sangat kacau" ujar Ibuku.
" Oke aku kesana. Setelah mandiin Sulthan" Ujarku bergegas mandiin Sulthan dan berganti baju.
" Iya. Ibu tunggu ya" ujar ibuku mengakhiri percakapan telepon kami.
Satu jam kemudian. Aku sudah sampai rumah Ayahku. Ibuku dan Rafaela menyambut aku dengan tangisan. Aku makin penasaran dengan hal apa yang telah terjadi di dalam rumah ayahku.
" Assalamualaikum ibu dan bunda!!" Ujarku menyapa.