(PERAWAN CINTA)
Akhirnya aku dan Thamus mengantarkan jenazah Silvana dari pantai Anyer ke Jakarta di rumah Thamus dengan mobil ambulance. Dan sesampainya di rumah di sambut tangis oleh bibi Ijah. Thamus menyuruh tetangga untuk memandikan jenazah Silvana. Dan Thamus beserta tetangga yang lainnya mensholatkan jenazah Silvana. Air mata dan rasa penyesalan tak percaya secepat ini Silvana meninggalkan aku dan Thamus.
" Yang sabar ya mba Lolita. Bibi Ijah Yakin Silvana kini bahagia dan tenang juga damai di surga. Karena sudah tidak merasakan sakit yang telah di deritanya selama ini" ujar bibi Ijah sambil memelukku dengan erat.
" Iya bibi ijah. Terimakasih sudah kasih support dan perhatian selama ini. Dan aku masih tak percaya kenapa Silvana harus pergi dari sini saat merasakan momen paling berharga untuknya" Ujarku sambil menangis.