Takahiro menyenderkan kepalanya pada Kanae. Perjalanan dari Nagasaki menuju Gunma adalah perjalanan panjang yang sangat melelehkan. Apalagi bagi Kanae yang belum pernah bepergian jauh dari Nagasaki. Ekspresinya berubah-ubah, kadang terlihat cemas, sedih, terdiam tanpa emosi. Kanae sedang mengamati.
Kanae tak tidur dalam perjalanan, Ia antusias dengan pemandangannya di luar jendela kereta. Begitu menyedihkan.
Menyedihkan karena banyak tempat yang terlihat hancur, Beberapa asap mengepul di titik-titik tertentu. Keadaan kacau di sana sini. Kanae selama ini hanya berada di dalam kediaman Misaki yang nyaman dan tertutup dari dunia luar. Hingga ia lupa bahwa negara ini sedang dalam suasana semengerikan ini.
Tangan Kanae mengelus-elus puncak kepala Takahiro, rambutnya yang sudah mulai memanjang sejak pertama kali bertemu membuat Takahiro bisa menyembunyikan wajah ngantuknya di balik rambut depannya yang jatuh menutupi wajahnya.