Takahiro tak sengaja meraih tangan Kanae yang sudah meraih lebih dulu kertas yang ada di lantai. Mereka membeku menatap satu sama lain.
Mereka sama terkejutnya, Kanae menarik tangannya secara reflek, lalu melanjutkan kembali acara merapihkan kamar majikannya. Dengan cepat ia mengangguk kaku lalu undur diri setelah semua sudah berada pada tempatnya.
Takahiro hanya terdiam menatap tubuh Kanae yang hilang di balik pintu geser kamarnya. Ia baru saja sampai dari perjalanan jauhnya, Tubuhnya yang lelah dan pikirannya yang masih melayang-layang dalam perjalanan membuatnya tak fokus. Membuatnya linglung, tak menyadari bahwa ada orang asing di kamarnya.
Apalagi, gadis tadi belum pernah ia lihat sebelumnya. Ayahnya juga belum mengatakan apa pun soal segala urusan rumah. Wajah terkejut gadis tadi benar-benar membekas di hatinya. Bahkan hanya dengan mengingatnya jantungnya kembali berdegup.