Surat demi surat Mikha terima. Terus berlangsung hingga satu tahun. Tapi satu kunjungan pun tak pernah datang padanya.
Mikha menunggu Naoki. Membalas pesannya dan bertanya tentang kedatangan Naoki. Tapi Naoki akan selalu berkilah, untuk berusaha meluangkan waktu.
Ia tak tahu, seberapa sibuk manusia yang bernama Naoki ini. Tapi kepercayaannya tak berkurang sedikitpun pada Naoki.
Pandangan matanya menerawang ke langit. Apa yang bisa di lakukan anak usia 11 tahun? pikirnya. Tapi saat akhirnya ia berpaling dan melihat sesuatu tak jauh di hadapannya, tubuhnya tremor. Sosok besar berwajah tengkorak, dengan jubah hitam menatapnya. Aroma busuk menguar darinya begitu menusuk rongga hidung.
Sosok itu bergerak mendekat dengan cepat. Membuat Mikha yang sejak tadi seperti terpaku di tempatnya tak bisa berteriak atau bahkan lari. Ia hanya bisa menangis tanpa suara saking takutnya.