Naoki menghirup dalam-dalam oksigen, mencoba memenuhi paru-parunya dengan udara saat ini. Menghilangkan rasa geli di perut saking senangnya.
Ia sudah ada di lobi bandara Tokyo. Tak mengabari siapa pun kalau dia pulang ke Jepang hari ini.
Ia bahkan mengelabui mata-mata neneknya yang selama ini mengawasinya. Bukan Naoki kalau ia tak tahu siapa mata-mata itu, tentu saja karena Naoki punya intuisi yang kuat.
Mata-matanya adalah pengurus flat tempat dimana Naoki tinggal, dan beberapa dosen di bangku kuliahnya. Benar-benar hebat sang nenek!
Tapi sekarang tak akan ada yang memata-matainya lagi. Dia sudah lepas dari pengawasan sang nenek untuk sementara dan untuk hari ini hingga 3 hari ke depan dia akan berlibur di daerah sekitaran bandara.
Naoki memesan taksi dan menginap di salah satu hotel murah sekitaran Shinagawa. Pilihannya jatuh pada Tokyo inn Shinagawa Oimachi. Naoki tak henti-hentinya tersenyum bahkan hingga membuat resepsionis hotel merasa bingung dan canggung.